Tulisanku

Minggu, 09 Januari 2011

irama dalam puisi


Resume Kajian Puisi “Irama dalam Puisi”
·         Pengertian
A.    Irama
1.      Irama merupakan bagian dari struktur fisik dalam kajian puisi.
2.      Irama dalam bahasa asing yaitu rhythm (ing), ritme (ind).
3.      Irama dalam bahasa adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur.
4.      Secara umum dapat disimpulkan bahwa irama itu pergantian berturut-turut secara teratur.

Menurut R.J. Pradopo, irama dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Metrum
-          metrum jambis, tiap kaki sajak terdiri dari sebuah suku kata tak bertekanan diikuti suku kata yang bertekanan
-          metrum anapes, tiap kaki sajak terdiri dari tiga suku kata yang tak bertekanan diikuti suku kata yang tak bertekan, kemudian diikuti suku kata yang bertekanan.
-          Metrum trochee atau trocheus, tiap kaki sajaknya terdiri dari suku kata yang bertekanan diikuti suku kata yang tak bertekanan.
2.      Ritme
      Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.


Timbulnya irama dalam puisi disebabkan oleh:
1.      Perulangan bunyi berturut-turut dan bervariasi, misalnya sajak akhir, asonansi, dan aliterasi.
2.      Adanya paralelisme-paralelisme, ulangan-ulangan kata dan ulangan-ulangan bait.
3.      Adanya tekanan kata yang bergantian keras lemah, yang disebabkan oleh sifat-sifat konsonan dan vokalnya atau panjang pendek kata juga disebabkan oleh kelompok-kelompok sintaksis: gatra atau kelompok kata.

Fungsi irama dalam puisi :
1.      Puisi terdengar merdu
2.      Mudah dibaca
3.      Menyebabkan aliran perasaan atau pikiran tak terputus dan terkonsentrasi sehingga menimbulkan bayangan angan (imaji-imaji) yang jelas dan hidup.
4.      Menimbulkan pesona atau daya magis

B.     Melodi
·         Melodi adalah susunan deret suara yang teratur dan berirama (Kusbini, 1953:62)
·         Melodi timbul karena pergantian nada kata-katanya, tinggi rendah bunyi yang berturut-turut. Makin kuat melodi nyanyian kian liris sajak itu.
·         Bedanya melodi nyayian dengan puisi ialah terletak pada macam bunyi (nada) yang terdapat pada sajak itu tak seberapa banyaknya dan intervalnya (jarak nada) itu juga terbatas.
·         Irama, metrum, dan melodi itu bekerja sama dalam sajak hingga menghasilkan (merupakan) kesatuan yang indah padu

C.     Tekanan
1.      Tekanan dinamika; adalah tekanan pada kata yag terpenting, menjadi sari kalimat dan bait sajak.
2.      Tekanan nada; adalah tekanan tinggi (rendah). Perasaan marah, gembira, dan heran sering menaikan suara, sedang perasaan sedih menurunkan suara.
3.      Tekanan tempo; adalah cepat lambatnya pengucapan suku kata, kata, atau kalimat. 
Sumber:
1.      cahsasindo.blogspot.com/.../analisis-struktural-puisi-tak-pernah.html
2.      Pradopo, Rachmat  Djoko. 2009. Pengkajian Puisi . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

1 komentar: